Monday, September 8, 2008

Tip-tip Khusyu' dalam sholat

Allah berfirman :

حَـٰفِظُواْ عَلَى ٱلصَّلَوَٲتِ وَٱلصَّلَوٰةِ ٱلۡوُسۡطَىٰ وَقُومُواْ لِلَّهِ
قَـٰنِتِينَ.

Peliharalah segala shalat [mu], dan [peliharalah] shalat wusthaa [1].
Berdirilah karena
Allah [dalam shalatmu] dengan khusyu'. (al-Baqarah: 238)

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى
الْخَاشِعِينَ (45)

Dan mintalah pertolongan [kepada Allah] dengan sabar dan [mengerjakan]
shalat. Dan
sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang
khusyu',
(al-Baqarah: 45)
Khusyu' merupakan kekuatan sholat. Tanpa khusyu' sholat seakan tidak
mempunyai makna
bagi pelakunya, karena sholat hanya berupa aktifitas fisik yang rutin, tanpa
kenikmatan
dan tanpa rasa hidmat di dalamnya.
Menghancurkan dan merusak kekhusyu'an dalam sholat adalah salah satu misi
syetan di
dunia ini. Firman Allah dalam menceritakan misi syetan tersebut:
ثُمَّ لَآَتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ
أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ (17)

Kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari
kanan dan
dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka
bersyukur [ta'at].
(al-A'raaf: 17)
Rasulullah s.a.w. bersabda
قال النبي صلى الله عليه وسلم ( أول شيء يرفع من هذه الأمة الخشوع ، حتى لا ترى
فيها خاشعا .)
Yang pertama akan hilang ari umatku adalah khusyu', hingga kalian tidak lagi
melihat
orang khusyu'. (H.R. Tabrani. Sahih)
Hudzaifah pernah berkata: Apa yang pertama hilang dari agama kalian adalah
khusyu', dan
apa yang paling akhir hilang dari agama kalian adalah sholat, banyak orang
sholat tapi
tidak ada kebaikan pada mereka, kalian nanti akan masuk masjid dan tidak ada
lafi orang
khusyu'" (al-Madarij 1/521).
Maka khsyu' ini juga merupakan salah satu sifat orang beriman. Allah
berfirman:
{ قد أفلح المؤمنون الذين هم في صلاتهم خاشعون }
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (1) [yaitu] orang-orang
yang khusyu'
dalam shalatnya.
Ibnu Katsir mengatakan: khusyu' adalah tidak bergerak, tenang, penuh
tawadlu' karena
disebabkan takut kepada Allah dan perasaan diawasi Allah. Khusyu' adalah
sadarnya hati
seakan berdiri di depat Allah dengan penuh penghormatan, pengabdian.
(al-Madarij 1/520).
Tempat khusyu' adalah di dalam hari dan membekas ke seluruh tubuh manusia.
Kalau hati
sudah tidak khusyu' maka seluruh anggota tubuh tidak lagi beribadah secara
serius karena
hati ibarat komandonya dan anggota badan adalah tentaranya.
Khusyu' juga menjadi bukti keikhlasan. Karena hanya mereka yang ikhlash
ibadah karena
Allah dan sholat karenaNya yang dapat melakukan khusyu' secara sempurna.
Tanpa
keikhlasan, maka seseorang hanya melakukan kekhusyu'an palsu atau yang
sering disebut
kekhusyu'an dusta.
Ibnu Qayyim mengatakan ada dua jenis khusyu', yaitu khusyu' iman dan khusyu'
munafik.
khusyu' Iman adalah hatinya menghadap Allah dengan penghormatan,
pengagungan,
ketenangan, penuh harapan dan rasa malu, lalu hatinya penuh dengan cinta dan
pengakuan
kepada Allah yang membekas ke seluruh anggota badannya.
Adapun khusyu' munafik adalah fisiknya khusyu' tapi hatinya tidak. Para
sahabat sering
berdoa: Ya Allah lindungilah aku dari khusyu' munafik. (Ruh 314).
Ulama mengatakan bahwa hukum khusyu' adalah wajib, karena banyaknya dalil
yang
menganjurkan khusyu' dan mencela orang yang tidak khusyu' dalam sholat.
Rasulullah s.a.w. bersabda:"Lima sholat yang diwajibkan oleh Allah, barang
siapa
memperbaiki wudlunya dan melaksanakan sholat pada waktunya, menyempurnakan
ruku'nya dan
kekhusyu'annya, maka ia mendapatkan janji Allah untuk mengampuninya. Barang
siapa tidak
melakukan itu, maka ia tidak mendapatkan janji Allah, kalau Allah
berkehendak maka
Mengampuninya, kalau Allah berkehendak maka akan menyiksanya." (H.R. Abu
Dawud – sahih)
Dalam hadist lain Rasulullah s.a.w. bersabda:"Barang siapa berwudlu dan
memperbaiki
wudlunya kemudaian ia sholat dua rakaat, ia konsentrasikan hati dan wajahnya
(dan tidak
diganggu oleh nafsunya), maka ia akan diampuni dosanya yang telah telah
lewat. (H.R.
Bukhari).
Rasulullah s.a.w. juga pernah bersabda:"Banyak sekali orang yang sholat
hanya
mendapatkan capek berdiri" (H.R. Nasai: hasan).

Tip menghadirkan khusyu dalam sholat
Menghadirkan khusyu' dalam sholat dalam dilakukan melalui dua cara. Pertama:

mengupayakan amalan-amalan yang merangsang kekhusyu'an dan kedua:
menghilangkan hal-hal
yang merusak kekhusyu'an.

Adapun amalan-amalan yang mengantarkan kepada kekhusyu'an adalah sbb:
1. Persiapkan diri untuk sholat. Itu dimulai dengan mendengarkan adzan
dan mengikutinya,
berdoa adzan, memperbaiki wudlu, berdoa setalah wudlu, melakukan siwak
sebelum sholat,
mempesiapkan baji sholat, tempat sholat dan menunggu waktu sholat. Bukan
bergegas sholat
ketika waktu hampir lewat.
2. Thoma'ninah: yaitu berhenti sejenak pada setiap rukun-rukun sholat.
Dalam hadist
diriwayatkan bahwa Rasulullah s.a.w. ketika sholat, beliau melakukan
thma'ninah hingga
semua anggota badan beliau kembali pada tempatnya. (H.R. Abu Dawud dll.)
Dalam hadist
lain Rasulullah s.a.w. bersabda:"Seburuk-buruk pencuri adalah pencuri
sholat. Bagaimana
itu wahai Rasulullah, tanya sahabat. "Mereka yang tidak menyempurnakan ruku'
dan
sujudnya. (H.R. Ahmad dan Hakim: sahih). Seseorang tidak akan bisa khusyu'
tanpa
thoma'ninah ini karena cepatnya pergerakan sholat telah menghilangkan
kekhusyu'an dan
konsentrasi hati.
3. Ingat kematian saat sholat. Rasulullah s.a.w. pernah
bersabda:"Ingatlah mati saat
kamu sholat, sesungguhnya seseorang yang ingat mati saat sholat maka ia akan
memperbaiki
sholatnya, dan sholatlah seperti sholatnya orang yang mengira itu sholatnya
yang
terakhir" (Dailami: sahih). Rasul juga pernah berpesan kepada Abu Ayub r.a.
"Sholatlah
seperti sholatnya orang yang pamitan" (Ahmad: sahih).
4. Tadabbur (menghayati) ayat-ayat Quran yang dibaca saat sholat, begitu
juga
dzikir-dzikir dan bacaan sholat lainnya lainnya serta menyerapkannya dalam
diri mushalli.
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آَيَاتِهِ
وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ (29)
Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah
supaya mereka
memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang
mempunyai
fikiran. (Shad:29).
Dari Hudzaifah r.a. :Aku sholat di belakang Rasulullah s.a.w., satu malam.
Beliau
membaca dengan bebas. Ketika melewati ayat di dalamnya ada tasbih, beliau
bertasbih,
ketika melewati ayat permintaan beliau meminta dan ketika melewati ayat
minta
perlindungan, beliau pun meminta perlindungan" (Muslim).
Tadabbur dan tafakkur terhadap ayat-ayat Allah merupakan pengantar
kekhusyu'an. Begitu
juga menangis saat mendengar atau membaca ayat-ayat Allah. Allah berfirman:
وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا
Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah
khusyu'.(Isra':109) .
Atho' pernah bertanya kepada Aisyah r.a.: ceritakan kepadaku apa yang paling
kau kagumi
dari Rasulullah, lalu Aisyah menangis. Suatu malam Rasulullah s.a.w. berdiri
untuk
sholat, beliau berkata: Wahai Aisyah biarkan aku menyembah Tuhanku.
Sesungguhnya aku
senang bersamamu dan aku senang menyenangkanmu". Lalu beliau pun bangun dan
sholat, lalu
beliau sholat sambil menangis sehingga lantai kamarku basah karena air mata
beliau. Lalu
berkumandanglah adzan Bilal untuk subuh, ketika Bilal melihat mata
Rasulullah basah
karena menangis, Bilal pun bertanya:"Wahai Rasulullah, untuk apa engkau
menangis padahal
Allah telah mengampunimu dosamu yang lalu dan yang akan datang? Rasul
menjawab: Wahai
Bilal aku lebih suka untuk menjadi hamba yang banyak bersyukur. Malam ini
diturunkan
kepadaku ayat yang ruglilah orang yang membacanya dan tidak menghayatinya,
yaitu ayat
Ali Imran 190-194. (Ibnu Hibban:sahih) .
5. Membaca ayat satu-satu. Ini juga mengantarkan kepada khusyu' karena
mengantarkan
kepada pamahaman dan penghayatan. Umi Salamah berkata bahwa Rasulullah
membaca fatihah
dalam sholat dengan basmalah, lalu berhenti lalu membaca hamdalah lalu
berhenti lalu
membaca arrohmaanirrohiiim dan seterusnya. (Abu Dawud: sahih).
6. Memperindah bacaan Quran dan tartil dapat mengantarkan kepada
kekhusyu'an. Allah
berfirman:
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلۡمُزَّمِّلُ قُمِ ٱلَّيۡلَ إِلَّا قَلِيلاً۬ نِّصۡفَهُ ۥۤ
أَوِ ٱنقُصۡ مِنۡهُ قَلِيلاً أَوۡ زِدۡ عَلَيۡهِ وَرَتِّلِ ٱلۡقُرۡءَانَ
تَرۡتِيلاً
Hai orang yang berselimut [Muhammad], (1) bangunlah [untuk sembahyang] di
malam hari [1]
kecuali sedikit [daripadanya] , (2) [yaitu] seperduanya atau kurangilah dari
seperdua itu
sedikit, (3) atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur'an itu dengan
perlahan-lahan. (Muzammil 1-4)

Rasulullah s.a.w. berpesan:"Perindahlah al-Qur'an dengan suaramu yang merdu,
karena
suara yang indah akan memperindah al-Quran" (Hakim:sahih) . Dalam hadist
lain beliau
bersabda:"Sesungguhnya seindah-indah suara orang membaca Quran, adalah kalau
ia membaca
maka orang-orang yang mendengarnya akan takut kapada Allah. (Ibnu Majah:
sahih).

7. Beranggapan bahwa saat sholat ia sedang menghadap kepada Allah. Dalam
sebuah hadist
Rasulullah s.a.w. bersabda:"Sesungguhnya kalian apabila sholat maka
sesungguhnya ia
sedang bermunajat (bertemu) dengan Tuhannya, maka hendaknya ia mengerti
bagaimana
bermunajat dengan Tuhan. Hakim: sahih).
8. Memperhatikan pembatas depan sholat. Sebaiknya ketika sholat
menghadap pembatas
depan, misalnya dinding atau pembatas yang polos. Tujuannya adalah agar
pandangan mata
kita tidak terganggu oleh obyek-obyek visual yang mengganggu konsentrasi
kita.
Rasulullah s.a.w. bersabda" Hendaklah kalian ketika sholat menaruh pembatas
di depannya
agar syetan tidak memutuskan sholatnya" (Abu Dawud: sahih). Sebaiknya
pembatas tersebut
berjarak tiga jengkal dari tempatnya berdiri dan sejengkal dari tempat
sujudnya. (Fathul
Bari).
9. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada. Rasulullah
s.a.w. bersabda:
Kami para nabi diperintahkan agar dalam sholat meletakkan tangan kanan di
atas atas
tangan kiri (Thabrani:sahih) . Imam Ahmad menjelaskan bahwa tujuannya adalah
agar kita
menundukkan diri di depan Allah dengan khusyu'. Ibnu Hajar mengatakan bahwa
sikap
seperti itu adalah sikap seorang yang meminta dengan merendahkan diri dan
sikap seperti
itu lebih mengantarkan kepada kekhusyu'an.
10. Mengarahkan pandangan mata pada tempat sujud. Dai Aisyah r.a.
Rasulullah s.a.w.
ketika sholat beliau menundukkan kepalanya dan pandangannya tertuju ke
tempat sujud.
(Hakim:sahih) . Begitu juga ketika beliau memasuki Ka'bah beliau tidak
memalingkan
pandangannya dari tempat sujudnya hingga keluar dari Ka'bah". (Hakim:
sahih).
Bagaimana dengan pendapat sebagian orang yang melakukan sholat dengan
memejamkan mata
dengan dalih itu bisa mengantarkan kepada kekhsyu'an. Sesungguhnya itu
bertentangan
dengan contoh yang diberikan Rasulullah s.a.w. Beliau diriwayatkan tidak
pernah sholat
dengan memejamkan mata. Namun demikian para ulama beda pendapat mengenai
masalah itu.
Imam Ahmad mengatakan memejamkah mata saat sholat hukumnya makruh karena itu
kebiasaan
orang Yahudi. Sebagian ulama mengatakan tidak makruh asalnya demi tujuan
baik, misalnya
kalau tidak memejamkan mata terganggu oleh obyek-obyek visual yang ada di
depannya atau
di sekitar tempat sholat, maka memejamkan mata pada kondisi seperti itu
dianjurkan.
11. Sebagian ulama melihat bahwa meragamkan bacaan sholat dapat
mengantarkan kepada
kekhusyu'an karena menciptakan suasana baru dalam melaksanakan sholat.
Misalnya redaksi
bacaan doa iftitah, ruku', sujud, I'tidal, duduk antara dua sujud dan
tashahhud ada
beberapa riwayat sahih yang berbeda-beda. Membacanya dengan redaksi yang
berbeda-beda
dapat mempersegar suasana sholat dan mengantarkan kepada kekhusyu'an. Begitu
juga
bacaan-bacaan surat setelah fatihah dapat dilakukan dengan variasi ayat yang
berbeda-beda.
12. Disunnahkan membaca ta'awwudz (أغوذ بالله من الشيطان الرجيم) ketika
merasakan ada
gangguan konsentrasi dalam sholat. Konon ketika seorang hamba hendak
melaksanakan
sholat, syetan menurunkan pasukannya yang disebut Khanzab untuk mengganggu
orang sholat.
Abi 'Ash r.a. berkata kepada Rasulullah, Wahai Rasulullah syetan telah
mengganggu
sholatnya dan membolak balikkan bacaannya, Rasulullah bersabda: Itu syetan
bernama
Khanzab kalau kamu merasakannya maka bacalah ta'wudz lalu tiuplah ke kiri
tiga kali".
Iapun melakukannya dan syetan tidak lagi mengganggunya. (Muslim). Rasulullah
juga
mengingatkan: Kalau kalian sholat maka datanglah syetan mengganggu kalian,
sehingga
kalian lupa hitungan rakaatnya. Kalau kalian merasakannya maka sujudlah dua
kali ketika
ia duduk (Bukhari). Rasulullah juga mengingatkan bahwa Syetan datang kepada
kalian
ketika sholat lalu membuka tempat duduk kalian, lalu ia merekayasa agar dia
ragu apa
kentut apa tidak, kalau kalian merasakan itu janganlah membatalkan sholat
hingga dengar
suara atau mencium bau (Thabrani: sahih). Bahkan konon syetan juga menganggu
orang yang
sholat dengan isu-isu kebaikan seperti masalah dakwah, masalah sunnah,
masalah keilmuan
dan politik agar sholatnya tidak lagi terfokus.
13. Bacalah cerita orang solih terdahulu bagaimana mereka berkhusyu'
dalam sholatnya.
Ali r.a. ketika hendak sholat maka mukanya berubah, lalu ia ditanyai tentang
itu, beliau
menjawab: datang waktu ketika amanah ditawarkan kepada langit, bumi dan
gunung-gunung
tapi mereka menolak tapi aku kini membawanya. Konon mereka ketita sholat
memerah
wajahnya karena takut akan menghadap Allah. Salah seorang sahabat
diceritakan terkena
panah saat berperang, lalu ia minta agar dicabut saat ia sholat karena saat
itu ia lupa
semuanya dan hanya ingat Allah.
14. Berdoa dalam sholat, khususnya saat sujud. Rasulullah s.a.w.
bersabda:"Kondisi
paling antara hamba dan Tuhannya adalah saat sujud, maka perbanyaklah doa"
(Muslim).
15. Dzikir setelah sholat. Setelah melaksanakan sholatnya hendaknya
seorang hamba
melakukan dzikir selesai sholat untuk memperkuat dan menyempurnakan
sholatnya. Tentu
saja tidak hanya dzikir dalam lisan tapi juga diresapi makna dan
kandungannya.

Adapun perkara-perkara yang mengganggu kekhusyu'an adalah sbb:
1. Membersihkan tempat sholat dari hal-hal yang mengganggu konsentrasi
seperti
gambar-gambar dan ornamen yang menarik perhatian orang sholat. Aisyah r.a.
pernah
mempunyai kelambu di rumahnya berwarna-warni, lalu Rasulullah memintanya
agar
menyingkirkan itu karena itu mengganggu sholat beliau. (Bukhari). Maka
hendaknya
melakukan sholat di tempat yang jauh dari kebisingan dan banyak orang lalu
lalang,
tempat orang ngobrol, apalagi tempat hiburan dan bersenang-senang karena itu
akan
mengganggu kekhusyu'an sholat. Begitu juga agar lokasi sholat tidak terlalu
panas atau
terlalu dingin. Rasulullah s.a.w. memerintahkan agar para sahabat melakukan
sholat
dhuhur saat cuaca agak dingin.
2. Memakai pakaian yang polos dan tidak banyak warna. Karena itu akan
menarik pandangan
mushalli dan mengganggu konsentrasinya dalam sholat. Rasulullah pernah
sholat dan
terganggu dengan kelambu Aisyah yang berwarna-warni lalu beliau meminta
untuk
menyingkirkannya. (Bukhari dll.).
3. Hindari solat di waktu makan. Rasulullah s.a.w. bersabda"Tidak baik
sholat di hadapan
makanan" (Muslim). Riwayat lain mengatakan "Ketika maka malam sudah siap dan
datang
waktu sholat, maka dahulukan makan malam" (Bukhari).
4. Hindari menanah buang air besar, kecil dan angin. Rasulullah s.a.w.
melarang sholat
sambil menahan kencing (Ibnu Majah:sahih) . Riwayat lain mengatakan bahwa
Rasululllah
s.a.w. bersabda kalau kalian akan sholat dan ingin ke wc maka pergilah ke wc
dulu (Abu
Dawud:sahih) .
5. Hindari sholat dalam keadaan ngantuk berat. Rasulullah s.a.w.
bersabda "Kalau kalian
sholat dan ngantuk maka tidurlah hingga ia mengerti apa yang dikatakan"
(Bukhari).
Riwayat lain dengan tambahan: ditakutkan ketika kalian ngantuk dan melakukan
sholat maka
ia tidak sadar maunya meminta ampunan Allah tapi malah mengumpat dirinya.
(Bukhari)
6. Hindari sholat di tempat yang kurang rata atau kuarng bersih karena
itu akan
menganggu konsentrasi saat sujud. Rasulullah s.a.w. bersabda "Janganlah kau
membersihkan
tempat sujudmu (dari kerikil) saat sholat, kalau terpaksa melakukannya maka
itu cukup
sekali (Abu Dawud:sahih) .
7. Jangan membaca terlalu keras sehingga mengganggu orang sholat di
samping kita.
Rasulullah s.a.w. bersabda "Ingatlah bahwa kalian semua menghadap Allah,
janganlah
saling mengganggu, jangan membaca lebih keras dari saudaranya dalam sholat"
(Abu Dawud:
sahih).
8. Jangan tengak-tengok saat sholat. Rasulullah s.a.w. mengingatkan
bahwa tengak-tengok
dalam sholat adalah gangguan syetan. (Bukhari). Dalam hadist lain dikatakan
"Allah
senantiasa melihat hambanya saat sholat selama ia tidak menengok, kalau
menengok maka
Allah meninggalkannya" (Abu Dawud: sahih).
9. Jangan melihat ke arah atas. Rasulullah s.a.w. pernah bersabda "Ada
orang-orang
sholat sambil menghadap ke atas, mudah-mudahan matanya tidak kembali"
(Ahmad:sahih) .
10. menahan mulut ketika ingin menguap. Sabda Rasulullah s.a.w. Ketika
kalian menguap
saat sholat, maka tahanlah sekuatnya karena syetan akan masuk ke mulut
kalian" (Muslim).
11. Jangan sholat seperti kebiasaan binatang. Dalam sebuah hadist
Rasulullah s.a.w.
melarang sholat seperti patukan gagak, duduknya harimau dan menjalankan
ibadah di tempat
yang satu seperti onta (Ahmad: sahih).

Akhirnya, khusyu' ini berat tapi dapat kita jalankan melalui latihan dan
membiasakan
diri. Salah satu upaya agar kita dapat melakukan khusyu' dengan mudah adalah
dengan
memperbanyak doa:

اللَّهُمَّ طَهِّرْنِي بِالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَالْمَاءِ الْبَارِدِ ،
اللَّهُمَّ طَهِّرْ قَلْبِي مِنَ الْخَطَايَا كَمَا طَهَّرْتَ الثَّوْبَ
الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ ، وَبَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ ذُنُوبِي كَمَا
بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ
مِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ ، وَنَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ ، وَدُعَاءٍ لاَ يُسْمَعُ ،
وَعِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ
هُؤُلاَءِ الأَرْبَعِ ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِيشَةً نَقِيَّةً
وَمَيْتَةً سَوِيَّةً وَمَرَدًّا غَيْرَ مُخْزٍى.

Mudah-mudahan bermanfaat.


Disusun Muhammad Niam (?)
Source: milis IMAS
To: Me & my family

No comments: