Wednesday, May 30, 2012

4 Golongan Lelaki Akan Ditarik Masuk Neraka Oleh Wanita


Di akhirat nanti ada 4 golongan lelaki yg akan ditarik masuk ke neraka oleh wanita. Lelaki itu adalah mereka yg tidak memberikan hak kpd wanita dan tidak menjaga amanah itu.

Mereka ialah:

1. Ayahnya
Apabila seseorang yg bergelar ayah tidak mempedulikan anak2 perempuannya didunia. Dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti mengajar solat,mengaji dan sebagainya Dia membiarkan anak2 perempuannya tidak menutup aurat. Tidak cukup kalau dgn hanya memberi kemewahan dunia saja. Maka dia akan ditarik ke neraka oleh anaknya.

Duhai lelaki yg bergelar ayah, bagaimanakah hal keadaan anak perempuanmu sekarang?. Adakah kau mengajarnya bersolat & saum?..menutup aurat?.. pengetahuan agama?.. Jika tidak cukup salah satunya, maka bersedialah utk menjadi bahan bakar neraka jahannam.

2. Suaminya
Apabila sang suami tidak mempedulikan tindak tanduk isterinya. Bergaul! bebas di pejabat, memperhiaskan diri bukan utk suami tapi utk pandangan kaum lelaki yg bukan mahram. Apabila suami mendiam diri walaupun seorang yg alim dimana solatnya tidak pernah bertangguh, saumnya tidak tinggal, maka dia akan turut ditarik oleh isterinya bersama-sama ke dlm neraka.

Duhai lelaki yg bergelar suami, bagaimanakah hal keadaan isteri tercintamu sekarang?. Dimanakah dia? Bagaimana akhlaknya? Jika tidak kau menjaganya mengikut ketetapan syari’at, maka terimalah hakikat yg kau akan sehidup semati bersamanya di ‘taman’ neraka sana .

3. Kakak Lelakinya
Apabila ayahnya sudah tiada,tanggungjawab menjaga kehormatan wanita jatuh ke bahu kakak-kakaknya dan saudara lelakinya. Jikalau mereka hanya mementingkan keluarganya saja dan adiknya dibiar melenceng dari ajaran Islam,tunggulah tarikan adiknya di akhirat kelak.

Duhai lelaki yg mempunyai adik perempuan, jgn hanya menjaga amalmu, dan jgn ingat kau terlepas… kau juga akan dipertanggungjawabkan diakhirat kelak…jika membiarkan adikmu bergelumang dgn maksiat… dan tidak menutup aurat.

4. Anak2 lelakinya
Apabila seorang anak tidak menasihati seorang ibu perihal kelakuan yg haram disisi Islam. bila ibu membuat kemungkaran mengumpat, memfitnah, mengata dan sebagainya…maka anak itu akan disoal dan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak….dan nantikan tarikan ibunya ke neraka.

Duhai anak2 lelaki…. sayangilah ibumu…. nasihatilah dia jika tersalah atau terlupa…. krn ibu juga manusia biasa… x lepas dr melakukan dosa… selamatkanlah dia dr menjadi ‘kayu api’ neraka….jika tidak, kau juga akan ditarik menjadi pendampingnya.

Lihatlah…..betapa hebatnya tarikan wanita bukan saja di dunia malah diakhirat pun tarikannya begitu hebat. Maka kaum lelaki yg bergelar ayah/suami/kakak atau anak harus memainkan peranan mereka.

Firman Allah S.W.T; “Hai anak Adam, peliharalah diri kamu serta ahlimu dari api neraka dimana bahan bakarnya ialah manusia, jin dan batu-batu….”..!!!!

Monday, May 28, 2012

Tiga Tanda Kematian



Dikisahkan bahwa malaikat maut (Izrail) bersahabat dengan Nabi Ya'kub AS. Suatu ketika Nabi Ya'kub berkata kepada malaikat maut. "Aku menginginkan sesuatu yang harus kamu penuhi sebagai tanda persaudaraan kita."

"Apakah itu?" tanya malaikat maut. "Jika ajalku telah dekat, beri tahu aku." Malaikat maut berkata, "Baik aku akan memenuhi permintaanmu, aku tidak hanya akan mengirim satu utusanku, namun aku akan mengirim dua atau tiga utusanku." Setelah mereka bersepakat, mereka kemudian berpisah.

Setelah beberapa lama, malaikat maut kembali menemui Nabi Ya'kub. Kemudian, Nabi Ya'kub bertanya, "Wahai sahabatku, apakah engkau datang untuk berziarah atau untuk mencabut nyawaku?"

"Aku datang untuk mencabut nyawamu." Jawab malaikat maut. "Lalu, mana ketiga utusanmu?" tanya Nabi Ya'kub. "Sudah kukirim." Jawab malaikat, "Putihnya rambutmu setelah hitamnya, lemahnya tubuhmu setelah kekarnya, dan bungkuknya badanmu setelah tegapnya. Wahai Ya'kub, itulah utusanku untuk setiap bani Adam."

Kisah tersebut mengingatkan tentang tiga tanda kematian yang akan selalu menemui kita, yaitu memutihnya rambut; melemahnya fisik, dan bungkuknya badan. Jika ketiga atau salah satunya sudah ada pada diri kita, itu berarti malaikat maut telah mengirimkan utusannya. Karena itu, setiap Muslim hendaknya senantiasa mempersiapkan diri untuk menghadapi utusan tersebut.

Kematian adalah kepastian yang akan dialami oleh setiap manusia sebagaimana yang telah ditegaskan dalam firman Allah SWT, "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati." (QS Ali Imran [3]: 185).

Karena itu, kita berharap agar saat menghadapi kematian dalam keadaan tunduk dan patuh kepada-Nya. "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS Ali Imran [3]: 102).

Tidaklah terlalu penting kita akan mati, tapi yang terpenting adalah sejauh mana persiapan menghadapi kematian itu. Rasulullah SAW mengingatkan agar kita bersegera untuk menyiapkan bekal dengan beramal saleh. Bersegeralah kamu beramal sebelum datang tujuh perkara: kemiskinan yang memperdaya, kekayaan yang menyombongkan, sakit yang memayahkan, tua yang melemahkan, kematian yang memutuskan, dajjal yang menyesatkan, dan kiamat yang sangat berat dan menyusahkan." (HR Tirmidzi).

Bekal adalah suatu persiapan, tanpa persiapan tentu akan kesulitan dalam mengarungi perjalanan yang panjang dan melelahkan. Oleh karena itu, "Berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa." (QS Al-Baqarah [2]: 197).

KISAH Percakapan RASULULLAH SAW dengan IBLIS



Ketika Nabi saw. sedang bersama para sahabatnya di kediaman salah satu sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu rumah. Kemudian terdengar suara orang dari luar rumah.

Iblis : Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku. Aku akan menyampaikan banyak hal kepada kalian.

Nabi saw : Itu Iblis la’natullah. La’nat Allah bersamanya.

Mengetahui bahwa itu Iblis, Umar ingin membunuhnya.

Nabi saw : Sabar, wahai Umar. Bukankah engkau mengetahui bahwa Allah memberinya kesempatan (bertobat atau sesat) hingga hari kiamat? Bukakan pintu untuknya. Aku telah mengetahui bahwa ia telah diperintahkan oleh Allah untuk datang ke sini. Pahamilah apa yang hendak ia katakan. Dengarkan dengan seksama.

Pintu lalu dibuka oleh Ibnu Abbas r.a. Seorang kakek cacat satu mata berdiri di sana. Janggutnya hanya 7 helai, mirip rambut kuda. Bertaring, mirip taring babi. Bibirnya seperti bibir sapi.

Iblis : Salam untukmu Muhammad. Salam untuk yang hadir.

Nabi saw : Salam hanya milik Allah SWT. Sebagai makhluk terlaknat, apa keperluanmu?

Iblis : Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.

Nabi saw : Siapa yang memaksamu?

Iblis : Seorang malaikat utusan Allah mendatangiku dan berkata kepadaku:

“Allah SWT memerintahkan kepadamu untuk mendatangi Muhammad, merendahkan dirimu, sambil memberi tahu kepadanya caramu menggoda manusia. Jawab dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, jika berdusta satu kali saja, maka Allah membuat dirimu menjadi debu yang ditiup angin.”

Sekarang aku ada di hadapanmu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sebuah kemalanganpun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.

Nabi saw : Kalau kau benar jujur, manusia mana yang paling kau benci?

Iblis : Kamu, kamu, dan orang sepertimu (sambil menunjuk Nabi saw dan sahabat) adalah makhluk Allah yang paling kubenci.

Nabi saw : Siapa selanjutnya?

Iblis : Pemuda bertakwa yang mengabdikan dirinya kepada Allah SWT.

Nabi saw : Siapa lagi?

Iblis : Orang Alim (ilmuwan) lagi wara’ (loyal kepada ajaran Islam).

Nabi saw : Siapa lagi?

Iblis : Seorang fakir sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain.

Nabi saw : Apa tanda kesabarannya?

Iblis : Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, maka Allah SWT memberikan pahala kepadanya.

Nabi saw : Selanjutnya siapa lagi?

Iblis : Orang kaya yang bersyukur.

Nabi saw : Apa tanda-tanda kesyukurannya?

Iblis : Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya (yang halal), dan mengeluarkannya (dengan rela dan ikhlas) juga dari tempatnya.

Nabi saw : Menurutmu, seperti apa Abu Bakar?

Iblis : Ia tidak pernah mau menuruti ajakanku pada masa jahiliyah, apalagi ketika sudah masuk islam.

Nabi saw : Kalau Umar bin Khattab?

Iblis : Demi Allah, setiap berjumpa dengannya aku takut sekali. Aku pasti kabur menghindarinya.

Nabi saw : Bagaimana dengan Usman bin Affan?

Iblis : Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.

Nabi saw : Ali bin Abi Thalib?

Iblis : Aku berharap kepalaku selamat (tidak lepas), menghindarinya, dan ia mau melepaskanku. Tetapi ia tidak mau melakukannya. (Sebab ia selalu berzikir kepada Allah SWT).

Nabi saw : Apa yang kau rasakan ketika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?

Iblis : Aku merasa panas dingin dan gemetar.

Nabi saw : Kenapa?

Iblis : Setiap hamba bersujud sekali kepada Allah, Allah meninggikan derajatnya satu tingkat.

Nabi saw : Jika seorang umatku shaum?

Iblis : Tubuhku terasa terikat erat sampai ia berbuka.

Nabi saw : Jika ia berhaji?

Iblis : Aku seperti orang gila.

Nabi saw : Jika ia membaca al-Qur’an?

Iblis : Aku merasa meleleh laksana timah yang dibakar di atas api.

Nabi saw : Jika ia bersedekah?

Iblis : Orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.

Nabi saw : Mengapa bisa begitu?

Iblis : Dalam sedekah itu ada 4 keuntungannya. 1) keberkahan pada hartanya. 2) hidupnya disukai (banyak orang). 3) Sedekah itu kelak menjadi hijab dirinya dengan api neraka, dan 4) segala musibah terhalau darinya.

Nabi saw : Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?

Iblis : Suara ringkikan dan derap kaki kuda ketika perang jihad di jalan Allah.

Nabi saw : Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?

Iblis : Tauubat orang yang bertaubat.

Nabi saw : Apa yang dapat membakar hatimu?

Iblis : Istighfar yang dilantunkan siang dan malam.

Nabi saw : Apa yang dapat mencoreng wajahmu?

Iblis : Sedekah yang dilakukan diam-diam.

Nabi saw : Apa yang dapat menusuk matamu?

Iblis : Shalat fajar (shubuh).

Nabi saw : Apa yang dapat memukul keras kepalamu?

Iblis : Shalat berjamaah.

Nabi saw : Apa yang paling mengganggu pikiranmu?

Iblis : Majelis (bertemunya) para ulama (merembukkan suatu kebaikan).

Nabi saw : Bagaimana cara makanmu?

Iblis : Dengan jari-jari tangan kiriku.

Nabi saw : Di manakah kau menaungi anak-anakmu pada musim panas?

Iblis : Di bawah kuku manusia yang kotor.

Nabi saw : Siapa temanmu?

Iblis : Pemakan riba.

Nabi saw : Siapa sahabatmu?

Iblis : Pezina.

Nabi saw : Siapa teman tidurmu?

Iblis : Pemabuk.

Nabi saw : Siapa tamumu?

Iblis : Pencuri.

Nabi saw : Siapa utusanmu?

Iblis : Tukang sihir.

Nabi saw : Apa yang membuatmu gembira?

Iblis : Orang yang bersumpah palsu dan perceraian (suami istri).

Nabi saw : Siapa kekasihmu?

Iblis : Orang yang meninggalkan shalat Jum’at.

Nabi saw : Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?

Iblis : Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.

Nabi saw : Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu.

Iblis : Tidak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari kiamat. Bagaimana kalian bisa bahagia, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tidak melihatku. Demi yang menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan hingga hari kiamat, aku akan menyesatkan mereka. Yang bodoh, yang pintar, yang bisa membaca dan yang buta huruf, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas.

Nabi saw : Siapa orang yang ikhlas menurutmu?

Iblis : Tidakkah kau tahu wahai Muhammad bahwa siapa saja yang mneyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang tidak suka dinar dan dirham, tidak suka pujian sanjungan, aku bisa pastikan ia orang ikhlas. Maka aku akan meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta, sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, boleh jadi ia nantinya sangat patuh padaku.

Iblis : Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku punya 70.000 anak. Setiap anak dibantu 70.000 syaithan. Sebagian aku tugaskan mengganggu ulama. Sebagian mengganggu anak muda. Sebagian mengganggu orang tua. Sebagian mengganggu wanita tua. Sebagian anakku kutugaskan kepada para zuhud (yang mencintai akhirat daripada dunia).

Ada anakku yang suka mengencingi telinga manusia yang menyebabkan orang itu tertidur pada shalat berjamaah. Tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah.

Ada anakku yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama. Mereka lalu tertidur dan pahalanya terhapus.

Ada anakku yang senang berada di lidah manusia. Jika seseorang melakukan kebajikan, kemudian ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya terhapus.

Pada setiap wanita yang berjalan di luar rumah, anakku dan syaithan pendampingnya duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar orang-orang memandanginya. Syaithan berkata kepada perempuan itu agar mengulurkan tangannya. Perempuan itu mengulurkan tangannya, lalu syaithan menghiasi kukunya.

Anak-anakku menyusup dan berubah bentuk satu kondisi ke kondisi lain, dari satu pintu ke pintu lainnya, untuk menggoda manusia sampai mereka terhempas dari rasa ikhlas mereka. Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa keikhlasan, namun mereka tidak merasa. Tahukah kamu, Muhammad, bahwa ada seorang rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh dari penyakitnya seketika. Tetapi aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh, dan kufur.

Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku? Akulah makhluk pertama yang berdusta. Pendusta adalah sahabatku. Siapa saja yang bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.

Tahukah kau Muhammad, aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar-benar menasihatinya? Sumpah dusta adalah kegemaranku. Ghibah (gossip) dan namimah (adu domba) adalah kesenanganku. Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa, walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab siapa saja yang membiasakan dengan kata-kata cerai, istrinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat, maka semua anak-anaknya itu adalah anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kata: cerai.

Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur-ulur waktu shalatnya. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikkan padanya bahwa waktu masih panjang, kamu masih sibuk. Lalu ia menundanya sampai akhirnya ia melaksanakan shalat di luar waktu. Shalatnya itu akan dipukulkan ke mukanya.

Jika ia berhasil mengalahkanku, kubiarkan ia shalat. Namun kubisikkan ke telinganya: ‘lihat kiri dan kananmu’, iapun menoleh. Kuusap pula dengan tanganku dan kucium keningnya seraya membisikkan ke telinganya: ‘shalatmu tidah sah’. Bukankah kamu tahu Muhammad, bahwa orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul mukanya nanti. Jika ia shalat sendirian, kusuruh ia bergegas. Shalatnya pun seperti ayam yang mematuk beras.

Jika ia berhasil mengalahkanku lalu ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam melakukannya. Kamu tahu bahwa hal seperti itu bisa membatalkan shalatnya dan kelak wajahnya akan diubah menjadi wajah keledai?

Jika ia berhasil mengalahkanku, kutiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya, syaithan akan masuk ke dalam dirinya. Di dalam sana akan kubuat ia bertambah serakah dan gila dunia. Ini akan membuat dirinya semakin taat kepadaku.

Kebahagiaan apa yang engkau dapatkan, sementara aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. Shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. Orang sakit dan miskin tidak perlu shalat. Jika kehidupanmu telah berubah baru kamu wajib shalat. Jika ini terjadi, ia mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat, maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.

Wahai Muhammad, demi yang menciptakanku jika aku berdusta maka Allah akan menjadikan aku debu. Bagaimana mungkin engkau bisa bergembira dan bangga dengan umatmu sementara seperenam dari mereka kukeluarkan dari islam?

Nabi saw : Berapa hal yang kau pinta dari Tuhanmu?

Iblis : Ada 10 macam.

Nabi saw : Apa saja itu?

Iblis : Pertama

Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia. Allah mengizinkan. “Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. Dan janjikanlah mereka. (Tetapi) tidaklah janji setan kecuali itu semua tipuannya” (QS. Al-Isra: 64). Aku akan makan dari harta yang tidak dizakatkan. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba. Kumakan juga dari makanan yang tidak dibacakan atas nama Allah.

Kedua

Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan (bersetubuh) dengan istrinya tanpa berlindung kepada Allah. Setan akan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.

Ketiga

Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan yang berjalan bukan untuk tujuan yang halal.

Keempat

Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.

Kelima

Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.

Keenam

Aku minta agar Allah menjadikan syair (dari penyair) sebagai Qur’anku.

Ketujuh

Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.

Kedelapan

Aku minta agar Allah memberikanku saudara, yaitu orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat. Allah berfirman

“Orang-orang yang boros adalah saudara-saudara syaithan.” (QS. Al-Isra: 27)

Kesembilan

Wahai Muhammad, aku minta agar Allah mambuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku (dengan seizin Allah SWT, hanya sebagian dari mereka yang melihatku).

Kesepuluh

Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia. Allah menjawab, “silahkan”, dan aku bangga dengan kemampuan tersebut hingga hari kiamat. Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.

Wahai Muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang. Aku hanya bisa mambisikkan dan menggoda. Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun! Sebagaimana dirimu, kamu tidak dapat memberi hidayah sedikitpun. Engkau hanya Rasul yang menyampaikan amanah. Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. Bahkan engkau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara hidupnya.

Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. Sementara orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.

Nabi saw berkata:

“Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati Allah” (QS. Hud: 118-119)

“Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku” (QS. Al-Ahzab: 38)

Iblis : Wahai Muhammad Rasulullah, takdir telah ditentukan dan tinta pena telah lama kering. Mahasuci Allah yang telah menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin makhluk-makhluk celaka dan pemimpin penduduk neraka jahanam. Aku ini si celaka yang terusir. Inilah yang ingin aku sampaikan kepadamu. Dan aku tak berbohong.