Seorang caleg terkenal sekaligus pengusaha sukses jatuh sakit. Sudah 7 hari ia dirawat di ICU. Ketika orang-orang terlelap dalam tidur malam, dalam dunia roh seorang malaikat menghampiri si caleg yang terbaring tak berdaya. Malaikat memulai pembicaraan, jika dalam waktu 2x24 jam ada 40 orang berdo'a buat kesembuhanmu, maka kau akan sembuh. Sebaliknya jika dalam kurun waktu itu, jumlahnya belum terpenuhi, kau akan meninggal dunia!
'Kalau hanya mencari 40 orang, itu soal mudah ... pikir si caleg/pengusaha ini dengan PD-nya. Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati.
Malam keduanya, tepat pukul 23:00, malaikat kembali mengunjunginya, dengan antusiasnya si caleg (pengusaha) bertanya, apakah besok pagi aku sudah sembuh ? pastilah banyak yang berdo'a buat aku, jumlah karyawanku tidak kurang dari 1000 orang... , belum lagi pengikutku di partai, jumlahnya puluhan ribu bahkan ratusan ribu orang.
Dengan lembut si Malaikat berkata, wahai ‘Fulan’, aku sudah berkeliling kesana kemari mencari suara hati yang berdo'a buatmu... tapi sampai saat ini baru ada 3 orang, sementara waktumu tinggal 60 menit lagi. Rasanya sulit sekali kalau dalam waktu dekat ini ada tambahan 37 orang yang berdo'a buat kesembuhanmu'.
Tanpa menunggu reaksi dari si caleg/pengusaha, lalu malaikat menunjukkan layar besar berupa TV, siapa 3 orang yang berdo'a buat kesembuhannya. Di layar itu terlihat wajah duka dari sang istri... di sebelahnya ada 2 orang anak kecil...putra putrinya yang berdo'a dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata di pipi mereka'.
Kata Malaikat, aku akan memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua? Itu karena doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu' Kembali terlihat dimana si istri sedang berdo'a jam 2:00 pagi menjelang subuh.
Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik! Aku tahu dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tahu dia tidak jujur dalam karir politiknya, bahkan kalaupun dia memberikan sumbangan, kadang hanya untuk popularitas saja untuk menutupi perbuatannya yang tidak benar dihadapanMu. Tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan seorang ayah. Hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang diri. Dan setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya.
Tanpa terasa, air mata mengalir di pipi pengusaha ini. Timbul penyesalan bahwa selama ini bahwa dia bukanlah suami yang baik. Dan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya. Malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya. Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat waktu yang makin sempit semakin menangislah si caleg/pengusaha ini, penyesalan yang luar biasa.
Tapi waktunya sudah terlambat ! Tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang berdo'a 37 orang ! Dengan setengah bergumam dia bertanya, apakah diantara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman organisasiku, pengikutku tidak ada yang berdo'a buatku ?
Jawab si Malaikat, ada beberapa yang berdo'a buatmu, tapi mereka tidak tulus. Bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini. Itu semua karena selama ini kamu arogan, egois dan bukanlah atasan yang baik. Bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah.
Si caleg/pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang terakhir buat dia. Tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan si istri yang setia menjaganya sepanjang malam. Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil memangku si bungsu.
Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata,
wahai ’Fulan’, Tuhan melihat air matamu dan penyesalanmu !!
Kau akan sembuh, karena ada 37 orang yang berdo'a buatmu tepat jam 24:00.
Dengan terheran-heran dan tidak percaya, si pengusaha bertanya siapakah yang 37 orang itu. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu. Bukankah itu Panti Asuhan? kata si pengusaha pelan.
Benar ’Fulan’, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tahu dibalik kedermawanan, kadang kamu mencari popularitas, menarik perhatian pemerintah dan para pendukung partai, NAMUN bulan lalu kamu sembunyi-sembunyi dan tulus menyantuni anak yatim.
Tadi pagi, salah seorang anak yatim panti asuhan tersebut membaca di koran kalau seorang caleg/pengusaha terkenal sudah 7 hari di rawat ICU. Setelah melihat gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria yang pernah menyantuni mereka dan akhirnya anak-anak yatim panti asuhan sepakat untuk shalat tahajud berjamaah lalu diakhiri dengan berdo'a buat kesembuhanmu.
Ketika kita mengingat seorang sahabat lama/keluarga, cobalah mendoakan kebaikan dengan tulus. Mungkin saja saat itu dia dalam keadaan butuh dukungan do'a.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment